Selasa, 22 November 2016

Konsep “Technological Determinism” & "The World is Flat"


 “Technological Determinism”
oleh MC Luhan (Little John, 1999)

Membagi perkembangan komunikasi menjadi empat bagian, yaitu:
1.      Tribal Age
Periode pertama, Tribal Age, Menurut McLuhan, pada era purba, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi,  indra yang digunakan hanya telinga sehingga kemampuan visual manusia belum banyak diandalkan dalam komunikaskomunikasi terjadi dimana mendengar, bersentuhan, merasa dan membaui lebih dominan dibandingkan indera penglihatan. Komunikasi yang terjadi pada masyarakat yang primitif ini lebih komplek diakibatkan stimulasi yang diterima mereka lebih mengutamakan pendengaran dibandingkan visualisasi.
Era primitif ini kemudian tergusur dengan ditemukannya alfabet atau huruf.
2.      Literage Age
Dalam periode kedua ini fonetik alfabet menjadi bagian utama dalam perkembangan komunikasi manusia. Malah menurut pandangan Mc Luhan fonetik alfabet ini menjadi bahan yang sangat penting dalam perkembangan matematika, sains maupun filosofi pada masa kejayaan Yunani. Semenjak ditemukannya alfabet atau huruf, maka cara manusia berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan.
3.      Print Age
Periode ketiga dianggap sebagai prototype dari revolusi industri yang terjadi di belahan dunia. Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg mengakibatkan kemajuan dibidang (media) komunikasi manusia. Sejak ditemukannya mesin cetak menjadikan alfabet semakin menyebarluas ke penjuru dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin merajalela. Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan manusia lebih bebas lagi untuk berkomunikasi.  Menyebabkan produksi masal dari bahan-bahan bacaan yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia, bahkan  saat seseorang dalam kondisi terisolasi dari orang lain.
4.      Electronic Age
Periode Terakhir, Era ini juga diwakili oleh munculnya telegraf sederhana pertama oleh Samuel Morse yang memicu produk-produk komunikasi yang berbasis elektronik dan komputerisasi secara lebih mengejutkan menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi komunikasi. Telegram, telpon, radio, film, televisi, VCR, fax, komputer, dan internet. Kecanggihan teknologi komunikasi ini memberikan kemudahan tersendiri bagi proses komunikasi manusia. Bahkan dalam kondisi yang tertentu Mc Luhan mengklaim bahwa periode elektronika ini merupakan periode  yang paling mutakhir dari perkembangan komunikasi manusia.


"The World is Flat"
Oleh Friedman (2005)

The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-First Century adalah buku karya Thomas L. Friedman yang menganalisis globalisasi pada awal abad ke-21. Judulnya merupakan cara pandang bahwa dunia merupakan lapangan bermain setara di sektor perdagangan, tempat semua pesaing memiliki kesempatan yang sama. Seperti yang ditunjukkan sampul edisi pertama, judul buku ini juga menyebutkan perubahan persepsi yang dibutuhkan negara, perusahaan, dan individu agar bisa terus bersaing di pasar global ketika perbedaan sejarah dan geografi semakin tidak penting lagi.
Hanya saja, secara provokatif, Thomas L. Friedman menyuguhkan bahwa dunia saat ini ternyata memasuki era ‘datar’. Dimaksud sebagai dunia yang datar karena dunia memasuki babak baru di mana tidak terdapat kesulitan berelasi antar wilayah, tidak ada perbedaan kesempatan untuk berkembang bagi berbagai wilayah dunia dan munculnya kesempatan bagi setiap orang untuk berkembang dan berpendapat. Dunia datar ditandai dengan munculnya kerjasama/rantai jaringan seluruh dunia, meluasnya pengaruh dan keunikan-keunikan tertentu di berbagai wilayah dunia, seperti: munculnya burger dan kentang goreng di berbagai wilayah dunia.

    Friedman menyebutkan adanya 10 kekuatan yang mendatarkan dunia:
1.       Runtuhnya Tembok Berlin
Runtuhnya Tembok Berlin mempengaruhi kekuasaan di seluruh dunia ke arah pemerintahan yang demokratis, berlandaskan konsensus dan berorientasi pasar bebas, serta meninggalkan dukungan terhadap pemerintahan otoriter yang menerapkan perekonomian terkendali secara terpusat. Runtuhnya Tembok Berlin tidak hanya mendatarkan pilihan ke arah kapitalisme pasar bebas dan membebaskan energi yang terkungkung bagi jutaan orang di berbagai tempat seperti Brazil, India, China dan negara-negara bekas Soviet. Kejadian itu juga memungkinkan kita berpikir tentang dunia dengan cara yang berbeda yaitu melihatnya lebih sebagai sesuatu yang utuh tanpa sekat.
2.      Netscape
Netscape tidak hanya menghidupkan internet, tetapi juga mudah diakses siapapun. Semakin internet hidup, semakin beragam orang ingin melakukan banyak hal di web. Jadi semakin besar pula permintaan komputer, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi yang dapat dengan mudah mengubah kata, musik, data, dan gambar menjadi digital dan membawanya melalui internet ke komputer siapapun

3.      Perangkat Lunak Alur Kerja
Kebangkitan dan integrasi perangkat lunak alur kerja adalah revolusi sunyi yang tidak disadari kebanyakan orang. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang di lebih banyak tempat merancang, mempertunjukkan, mengelola, dan bekerja sama menangani data bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual. Akibatnya, pekerjaan mulai mengalir jauh lebih cepat, baik di dalam maupun antar perusahaan, bahkan benua.
4.      Perangkat Lunak Karya Komunitas (shareware dan blogging)
Semakin banyak orang tergila-gila menawarkan berita dan opini mereka di web, jalur surat kabar sebagai perantara terpotong. Kini mereka bisa menulis ensiklopedia mereka sendiri lalu meng-upload-nya ke dunia dan memotong ensiklopedia tradisional. Mereka bisa menawarkan lagu, video, puisi dan komentar mereka sendiri ke seluruh dunia dan memotong toko musik dan provider tradisional. Sementara penggila buku dapat menulis resensinya dan menjadi komentator buku di Amazon.com yang akan menggeser The New York Review of Books dan The New York Times Book Review.
5.      Outsourcing
Pada akhir 1990-an krisis Y2K muncul akibat dari komputer yang dilengkapi dengan jam internal ketika dibuat. Dengan adanya ancaman Y2K, Amerika dan India pun mulai melakukan perjanjian. Hubungan ini menjadi kekuatan pendatar yang besar karena hubungan itu menunjukkan kepada dunia bisnis bahwa kombinasi PC, internet, dan kabel serat optik sudah menciptakan kemungkinan kolaborasi bentuk baru serta penciptaan nilai horisontal: outsourcing. Setiap layanan, call center, operasi pendukung bisnis atau pengetahuan, yang dapat diubah ke dalam bentuk digital bisa dilimpahkan secara global kepada pemberi layanan paling  murah, pandai, dan efisien.
6.      Offshoring
Semenjak China bergabung dengan WTO, mereka maupun negara-negara lain harus semakin cepat berlari. Hal ini karena bergabungnya China ke WTO mendorong satu bentuk kolaborasi lain yaitu offshoring. Offshoring adalah bila suatu perusahaan mengambil salah satu pabriknya yang beroperasi di Canton, Ohio dan memindahkan seluruh pabrik ke luar negeri, Canton, China. Di luar negeri ini, pabrik itu memproduksi  produk yang persis sama dan dengan cara yang juga sama, hanya saja dengan upah lebih murah, pajak lebih rendah, energi tersubsidi, biaya pengobatan lebih rendah.
7.      Supply-Chaining
Rantai pemasok adalah cara berkolaborasi secara horisontal – antara pemasok, pengecer, dan konsumen – dalam menciptakan nilai. Rantai pemasok – di satu sisi dimungkinkan oleh pendataran dunia, di sisi lain juga menjadi pendatar dunia yang berpengaruh. Semakin banyak rantai pemasok ini tumbuh, semakin besar pula tekanan untuk adanya keseragaman standard antar perusahaan, sehingga setiap mata rantai bersesuaian dengan mata rantai berikutnya. Semakin banyak terjadi gesekan di titik singgung yang diluruskan, semakin banyak pula efisiensi perusahaan itu diadopsi perusahaan lain, dan semakin besar juga dukungan untuk kolaborasi global. Tantangan terbesar adalah menyesuaikan persediaan yang mudah terganggu dengan permintaan yang sulit ditebak. Solusinya adalah mengganti inventarisasi dengan informasi. Semakin cepat informasi didapat dari toko perihal apa yang dibeli konsumen – produk, model, warna – semakin cepat pula informasi bisa disampaikan ke produsen dan perancang, sehingga semakin cepat pula mereka bisa mengirimkannya kembali lewat rantai pemasok. Teknologi informasi maju juga memberikan “visibilitas” tentang posisi produk saat itu dalam rantai pemasok.
8.      Insourcing
Hanya sedikit perusahaan yang mampu mengembangkan dan menangani rantai pemasok global yang kompleks. Kenyataan inilah yang melahirkan insourcing. Insourcing muncul karena saat dunia menjadi datar, yang kecil bisa bertindak besar. Setelah melihatnya, mereka menyadari bahwa banyak tempat bisa untuk menjual barang, memproduksi barang, atau membeli  bahan baku dengan lebih efisien. Namun, banyak di antara mereka yang belum tahu bagaimana melakukan semua itu atau tidak mampu mengelola sendiri rantai pemasok global yang komppleks. Banyak perusahaan besar tidak mau menangani kompleksitas ini. mereka menganggap hal itu bukan bagian dari kompetensi mereka. Kolaborasi ini dimungkinkan oleh dunia datar dan sekaligus semakin mendatarkan dunia. Friedman memakai istilah insourcing karena para insinyur perusahaan pengiriman paket masuk ke dalam perusahaan dengan tugas menganalisis proses manufaktur, pengepakan, dan pengiriman, kemudian merancang, merancang ulang, dan mengelola rantai pemasok global bagi perusahaan itu.
9.      Informing
Informing adalah analogi pribadi perorangan untuk uploading, outsourcing, insourcing, supply-chaining, dan offshoring. Informing adalah kemampuan untuk membangun dan menggunakan rantai pemasok pribadi – rantai pemasok informasi, pengetahuan dan hiburan. Informing  adalah kolaborasi diri – menjadi peneliti, editor, dan penikmat hiburan swakarsa dan swadaya tanpa harus pergi ke perustakaan, bioskop, atau melalui jaringan televisi. Semakin mudah dan akurat pencarian, semakin global pula basis penggunanya dan semakin besar kekuatan pendatarannya. Karena orang mencari hal-hal yang semakin tidak nyata, orang juga menuliskan semakin banyak hal yang tidak nyata, yang semakin mendorong efek pendataran informing.
10.  nirkabel
Teknologi nirkabel memperkuat dan mempercepat semua pendatar lain. Teknologi ini mengambil semua bentuk kolaborasi yang disorot dalam bagian ini – outsourcing, offshoring, uploading, supply-chaining, insourcing, informing. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan kita melakukan semua itu dengan cara digital, bergerak, visual dan personal. Nirkabel memungkinkan semua ini terjadi karena (i) berkaitan dengan computing; (ii) melibatkan file sharing; (iii) melibatkan voice over Internet protocol service (VoIP); (iv) videoconferencing; (v) melibatkan kemajuan dalam komputer grafis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar