“Technological Determinism”
oleh
MC Luhan (Little John, 1999)
Membagi perkembangan
komunikasi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Tribal
Age
Periode pertama, Tribal Age, Menurut McLuhan,
pada era purba, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam
berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya mendasarkan diri pada narasi,
cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi, indra yang digunakan hanya telinga sehingga kemampuan
visual manusia belum banyak diandalkan dalam komunikaskomunikasi terjadi dimana
mendengar, bersentuhan, merasa dan membaui lebih dominan dibandingkan indera
penglihatan. Komunikasi yang terjadi pada masyarakat yang primitif ini lebih
komplek diakibatkan stimulasi yang diterima mereka lebih mengutamakan
pendengaran dibandingkan visualisasi.
Era primitif ini kemudian tergusur dengan ditemukannya alfabet atau huruf.
Era primitif ini kemudian tergusur dengan ditemukannya alfabet atau huruf.
2. Literage
Age
Dalam periode kedua ini fonetik alfabet
menjadi bagian utama dalam perkembangan komunikasi manusia. Malah menurut
pandangan Mc Luhan fonetik alfabet ini menjadi bahan yang sangat penting dalam
perkembangan matematika, sains maupun filosofi pada masa kejayaan Yunani.
Semenjak ditemukannya alfabet atau huruf, maka cara manusia berkomunikasi
banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi dominan di era ini,
mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan
tuturan, tapi lebih kepada tulisan.
3. Print
Age
Periode ketiga dianggap sebagai prototype
dari revolusi industri yang terjadi di belahan dunia. Penemuan mesin cetak oleh
Gutenberg mengakibatkan kemajuan dibidang (media) komunikasi manusia. Sejak
ditemukannya mesin cetak menjadikan alfabet semakin menyebarluas ke penjuru
dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin merajalela.
Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan manusia lebih bebas
lagi untuk berkomunikasi. Menyebabkan produksi masal dari bahan-bahan
bacaan yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia, bahkan saat seseorang
dalam kondisi terisolasi dari orang lain.
4. Electronic
Age
Periode Terakhir, Era ini juga diwakili oleh
munculnya telegraf sederhana pertama oleh Samuel Morse yang memicu
produk-produk komunikasi yang berbasis elektronik dan komputerisasi secara
lebih mengejutkan menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi
komunikasi. Telegram, telpon, radio, film, televisi, VCR, fax, komputer, dan
internet. Kecanggihan teknologi komunikasi ini memberikan kemudahan tersendiri
bagi proses komunikasi manusia. Bahkan dalam kondisi yang tertentu Mc Luhan
mengklaim bahwa periode elektronika ini merupakan periode yang paling
mutakhir dari perkembangan komunikasi manusia.
"The World is Flat"
Oleh Friedman (2005)
The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-First Century adalah buku karya Thomas L. Friedman yang menganalisis globalisasi pada awal abad ke-21. Judulnya merupakan cara
pandang bahwa dunia merupakan lapangan bermain setara di sektor perdagangan, tempat semua
pesaing memiliki kesempatan yang sama. Seperti yang ditunjukkan sampul edisi
pertama, judul buku ini juga menyebutkan perubahan persepsi yang dibutuhkan
negara, perusahaan, dan individu agar bisa terus bersaing di pasar global
ketika perbedaan sejarah dan geografi semakin tidak penting lagi.
Hanya saja, secara provokatif, Thomas L. Friedman menyuguhkan bahwa
dunia saat ini ternyata memasuki era ‘datar’. Dimaksud sebagai dunia yang datar
karena dunia memasuki babak baru di mana tidak terdapat kesulitan berelasi
antar wilayah, tidak ada perbedaan kesempatan untuk berkembang bagi berbagai
wilayah dunia dan munculnya kesempatan bagi setiap orang untuk berkembang dan
berpendapat. Dunia datar ditandai dengan munculnya kerjasama/rantai jaringan
seluruh dunia, meluasnya pengaruh dan keunikan-keunikan tertentu di berbagai
wilayah dunia, seperti: munculnya burger dan kentang goreng di berbagai wilayah
dunia.
Friedman menyebutkan adanya 10 kekuatan yang mendatarkan dunia:
1. Runtuhnya Tembok Berlin
Runtuhnya Tembok Berlin
mempengaruhi kekuasaan di seluruh dunia ke arah pemerintahan yang demokratis,
berlandaskan konsensus dan berorientasi pasar bebas, serta meninggalkan
dukungan terhadap pemerintahan otoriter yang menerapkan perekonomian terkendali
secara terpusat. Runtuhnya Tembok Berlin tidak hanya mendatarkan pilihan ke
arah kapitalisme pasar bebas dan membebaskan energi yang terkungkung bagi
jutaan orang di berbagai tempat seperti Brazil, India, China dan negara-negara
bekas Soviet. Kejadian itu juga memungkinkan kita berpikir tentang dunia dengan
cara yang berbeda yaitu melihatnya lebih sebagai sesuatu yang utuh tanpa sekat.
2. Netscape
Netscape tidak hanya
menghidupkan internet, tetapi juga mudah diakses siapapun. Semakin internet
hidup, semakin beragam orang ingin melakukan banyak hal di web. Jadi
semakin besar pula permintaan komputer, perangkat lunak, dan jaringan
telekomunikasi yang dapat dengan mudah mengubah kata, musik, data, dan gambar
menjadi digital dan membawanya melalui internet ke komputer siapapun
3. Perangkat Lunak Alur Kerja
Kebangkitan dan integrasi
perangkat lunak alur kerja adalah revolusi sunyi yang tidak disadari kebanyakan
orang. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang di lebih banyak tempat
merancang, mempertunjukkan, mengelola, dan bekerja sama menangani data bisnis
yang sebelumnya dilakukan secara manual. Akibatnya, pekerjaan mulai mengalir
jauh lebih cepat, baik di dalam maupun antar perusahaan, bahkan benua.
4. Perangkat Lunak Karya Komunitas (shareware
dan blogging)
Semakin banyak orang
tergila-gila menawarkan berita dan opini mereka di web, jalur surat
kabar sebagai perantara terpotong. Kini mereka bisa menulis ensiklopedia mereka
sendiri lalu meng-upload-nya ke dunia dan memotong ensiklopedia
tradisional. Mereka bisa menawarkan lagu, video, puisi dan komentar mereka
sendiri ke seluruh dunia dan memotong toko musik dan provider tradisional.
Sementara penggila buku dapat menulis resensinya dan menjadi komentator buku di
Amazon.com
yang akan menggeser The New York Review of Books dan The New York
Times Book Review.
5. Outsourcing
Pada akhir 1990-an krisis Y2K
muncul akibat dari komputer yang dilengkapi dengan jam internal ketika dibuat.
Dengan adanya ancaman Y2K, Amerika dan India pun mulai melakukan perjanjian.
Hubungan ini menjadi kekuatan pendatar yang besar karena hubungan itu
menunjukkan kepada dunia bisnis bahwa kombinasi PC, internet, dan kabel serat
optik sudah menciptakan kemungkinan kolaborasi bentuk baru serta penciptaan
nilai horisontal: outsourcing. Setiap layanan, call center,
operasi pendukung bisnis atau pengetahuan, yang dapat diubah ke dalam bentuk
digital bisa dilimpahkan secara global kepada pemberi layanan paling
murah, pandai, dan efisien.
6. Offshoring
Semenjak China bergabung
dengan WTO, mereka maupun negara-negara lain harus semakin cepat berlari. Hal
ini karena bergabungnya China ke WTO mendorong satu bentuk kolaborasi lain
yaitu offshoring. Offshoring adalah bila suatu perusahaan
mengambil salah satu pabriknya yang beroperasi di Canton, Ohio dan memindahkan
seluruh pabrik ke luar negeri, Canton, China. Di luar negeri ini, pabrik itu
memproduksi produk yang persis sama dan dengan cara yang juga sama, hanya
saja dengan upah lebih murah, pajak lebih rendah, energi tersubsidi, biaya
pengobatan lebih rendah.
7. Supply-Chaining
Rantai pemasok adalah cara
berkolaborasi secara horisontal – antara pemasok, pengecer, dan konsumen –
dalam menciptakan nilai. Rantai pemasok – di satu sisi dimungkinkan oleh
pendataran dunia, di sisi lain juga menjadi pendatar dunia yang berpengaruh.
Semakin banyak rantai pemasok ini tumbuh, semakin besar pula tekanan untuk
adanya keseragaman standard antar perusahaan, sehingga setiap mata rantai
bersesuaian dengan mata rantai berikutnya. Semakin banyak terjadi gesekan di
titik singgung yang diluruskan, semakin banyak pula efisiensi perusahaan itu
diadopsi perusahaan lain, dan semakin besar juga dukungan untuk kolaborasi
global. Tantangan terbesar adalah menyesuaikan persediaan yang mudah terganggu
dengan permintaan yang sulit ditebak. Solusinya adalah mengganti inventarisasi
dengan informasi. Semakin cepat informasi didapat dari toko perihal apa yang
dibeli konsumen – produk, model, warna – semakin cepat pula informasi bisa
disampaikan ke produsen dan perancang, sehingga semakin cepat pula mereka bisa
mengirimkannya kembali lewat rantai pemasok. Teknologi informasi maju juga
memberikan “visibilitas” tentang posisi produk saat itu dalam rantai pemasok.
8. Insourcing
Hanya sedikit perusahaan yang
mampu mengembangkan dan menangani rantai pemasok global yang kompleks.
Kenyataan inilah yang melahirkan insourcing. Insourcing
muncul karena saat dunia menjadi datar, yang kecil bisa bertindak besar.
Setelah melihatnya, mereka menyadari bahwa banyak tempat bisa untuk menjual
barang, memproduksi barang, atau membeli bahan baku dengan lebih efisien.
Namun, banyak di antara mereka yang belum tahu bagaimana melakukan semua itu
atau tidak mampu mengelola sendiri rantai pemasok global yang komppleks. Banyak
perusahaan besar tidak mau menangani kompleksitas ini. mereka menganggap hal
itu bukan bagian dari kompetensi mereka. Kolaborasi ini dimungkinkan oleh dunia
datar dan sekaligus semakin mendatarkan dunia. Friedman memakai istilah insourcing
karena para insinyur perusahaan pengiriman paket masuk ke dalam perusahaan
dengan tugas menganalisis proses manufaktur, pengepakan, dan pengiriman,
kemudian merancang, merancang ulang, dan mengelola rantai pemasok global bagi
perusahaan itu.
9. Informing
Informing adalah analogi pribadi perorangan
untuk uploading, outsourcing, insourcing, supply-chaining, dan offshoring.
Informing adalah kemampuan untuk membangun dan menggunakan rantai
pemasok pribadi – rantai pemasok informasi, pengetahuan dan hiburan. Informing
adalah kolaborasi diri – menjadi peneliti, editor, dan penikmat
hiburan swakarsa dan swadaya tanpa harus pergi ke perustakaan, bioskop, atau
melalui jaringan televisi. Semakin mudah dan akurat pencarian, semakin global
pula basis penggunanya dan semakin besar kekuatan pendatarannya. Karena orang
mencari hal-hal yang semakin tidak nyata, orang juga menuliskan semakin banyak
hal yang tidak nyata, yang semakin mendorong efek pendataran informing.
10. nirkabel
Teknologi nirkabel memperkuat
dan mempercepat semua pendatar lain. Teknologi ini mengambil semua bentuk
kolaborasi yang disorot dalam bagian ini – outsourcing, offshoring,
uploading, supply-chaining, insourcing, informing. Selain itu, teknologi
ini juga memungkinkan kita melakukan semua itu dengan cara digital, bergerak,
visual dan personal. Nirkabel memungkinkan semua ini terjadi karena (i)
berkaitan dengan computing; (ii) melibatkan file sharing;
(iii) melibatkan voice over Internet protocol service (VoIP); (iv) videoconferencing;
(v) melibatkan kemajuan dalam komputer grafis.